Doa dan Penginjilan
15.58Yakobus5 : 17 - 20
Yakobus adalah satu-satunya kitab di Alkitab yang menfokuskan diri dalam membahas soal perbuatan. Tuhan mengizinkan
1. mendoakan orang sakit yang dikaitkan dengan doa Elia? Penerapan iman seseorang dalam perbuatannya tak bisa lepas dari hidup doanya, sejauh mana dia mengetahui kehendak Tuhan. Begitu juga saat kau mendoakan orang sakit. kau sedang mewujudkan imanmu lewat memperhatikan orang yang sakit. Saat mendoakan kesembuhannya, doakan juga pengampunan dosanya, supaya dosanya tidak menghalang dia menerima anugerah Tuhan. Doa Elia adalah doa yang berpegang pada janji Allah pada Abraham, maka meski doanya dipandang kejam, tidak manusiawi, tapi doanya ada di dalam rencana Tuhan, berhasil membawa seluruh umat kembali pada Tuhan.
2. mengabarkan Injil. Perhatikan: istilah "injil" tidak kita.temui di kitab Ibrani dan Yakobus, tapi apakah berarti kedua kitab itu tidak membicarakan tentang injil? Ada, hanya saja, istilah yang dipakai Ibrani adalah keselamatan: kaiau kita mengabaikan keselamatan yang begitu besar, mana mungkin kita luput dari dosa? Sementara istilah yang dipakai Yakobus adalah firman, ps.1, kita dilahirkan oleh firman, di ps.4, memberitakan firman, membawa orang keluar dari kemelut dosa. Inilah klimaks dari perbuatan orang Kristen: mengabarkan Injil. Ay.19, mencakup dua lapisan: A di antara kamu: artinya di dalam gereja, kalau ada orang yang menyimpang dari kebenaran, apa yang harus kita perbuat? mengembalikannya pada kebenaran. B orang yang belum mengenal Yesus, kau harus Injili dia, kalau dia bertobat, dia beroleh hidup baru di dalam Kristus. Apa maksudnya menyelamatkan dia dan menutupi banyak dosa? Jangan mengira penginjilan hanya menyelamatkan satu orang saja, karena orang itu bisa saja membawa keluarganya berpaling pada Tuhan. 64 tahun silam, ada seorang perempuan tua yang suka mengabarkan Injil mendatangi satu keluarga; suami isteri dengan delapan orang anak, katanya "apa agamamu?" Ibu rumah tangga itu menjawab "biasa, menyembah nenek moyang" "maukah kalian percaya Tuhan Yesus?" "Tidak, saya tak mau pindah-pindah agama!" Beberapa kali orang tua itu datang, si ibu rumah tangga menerimanya dengan baik. Lama kelamaan, ibu rumah tangga itu mulai merasa bosan dan marah "encim, jangan datang lagi, kami sudah punya agama" "belajar mengenal Yesus itu baik" "sudahlah, kamu percaya agamamu, kami percaya agama kami. Encim tak perlu datang lagi" Tapi orang tua itu tetap datang, sampai akhirnya diusir, dan encim itupun tak datang lagi. Si ibu rumah tangga merasa tenang, tak ada yang mengganggunya lagi. Tak lama kemudian, salah seorang anaknya sakit 24 hari, panasnya tak pernah turun, badannya semakin kurus, ibu itu mulai gelisah, dia pergi ke klenteng. minta dewa-dewa menyembuhkan anaknya. Dia dianjurkan menyajikan 48 meja hidangan bagi para dewa, agar anaknya bisa sembuh. Tapi mana mungkin dia memenuhi tuntutan itu. dia hanya bisa menyaksikan anaknya semakin hari semakin kurus. Suatu hari, encim itu datang lagi, katanya "saya sudah lama tidak datang, tapi saya merasakan ada satu desakan, menyuruh kau percaya Tuhan Yesus......bolehkah saya mendoakanmu?" "OK, kebetulan anak saya sakit, sudah 25 hari, tolong doakan dia" Dan malam itu juga, anaknya sembuh. Ibu rumah tangga itupun mulai tertarik....keluarga itu adalah keluarga saya, ibu rumah tangga itu adalah mama saya. Melalui encim yang pernah diusir itu. mama saya tertarik pada kekristenan, dia mulai membawa anak-anak ke gereja. Awalnya sih hanya sekedar balas budi, tapi lewat penjelasan yang diberikan encim itu, mama saya tertarik dengan firman Tuhan, anak-anak menyanyikan lagu-lagu Kristen di sekolah minggu juga di rumah, sampai papa saya mulai tertarik, mau ke gereja, satu tahun kemudian, dia meninggal. Sekarang, dimana encim itu? Pasti sudah meninggal. Tapi setiap kali saya membaca bagian ini, saya ingat akan dia. Kelak, di sorga sana, saya pasti mencari dia, saya ingin menjabat tangannya sambil berkata, puji Tuhan. kau membawakan injil pada ibu saya, kami sekeluarga menjadi orang Kristen, bahkan lima dari tujuh anak mama saya menjadi pendeta, saya sendiri sudah berkhotbah kepada lebih dari 22 juta orang. Artinya. encim itu bukan hanya menjalankan kewajibannya, menjadi orang Kristen yang berprilaku baik saja, dia mencapai klimaks dari kelakuannya: memberitakan injil pada orang. Orang yang beriman harus berperbuatan. dan klimaks dari perbuatannya adalah melakukan kehendak Tuhan: kemanapun dia pergi, dia mengabarkan Injil. Langkah-langkahmu menginjili akan dicatat oleh malaikat-How beautiful are the feet of them, they bring the good tiding to the people. Saat kakimu membawamu ke satu tempat, mulutmu memberitakan injil pada orang, saat itu, imanmu, kasihmu pada Tuhan nampak lewat perbuatanmu yang terindah. Akhirnya. lewat injil yang kau beritakan, jiwa orang itu diselamatkan, dia melalui hidup yang suci, berkuranglah dosa yang ada di bumi. Jadi, jangan kau lihat anak-anak sekolah minggu adalah anak-anak biasa, karena mereka mengenal Tuhan, dunia akan berkurang banyak dosa, amin? Kalau saya tidak menjadi orang Kristen, saya berani melakukan dosa yang sangat berat sekali dan tidak diketahui orang, mungkin ada ribuan orang yang saya rugikan. Tapi karena saya menjadi orang Kristen, maka lidah, mata, telinga, tangan, kaki saya milik Tuhan, saya melakukan kebajikan. menolong orang dengan kasih yang sungguh, membawa orang kembali pada kebenaran, lewat firman yang saya kabarkan. Dengan begitu, dosanya, dosanya ... . ditutup. Maka bertobatlah, berlakulah sesuai dengan iman dan kabarkanlah injil. Dengan ini, kita mengakhiri ekspositori surat Yakobus — kitab kelima yang kita bahas di mimbar GRII, sejak September, 1989
(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah —EL)
0 komentar